Harga Emas di Pasar Spot Merosot Hampir 6 Persen di Bulan Februari, Ini Penyebabnya

Harga emas mencatatkan rebound kemarin, setelah menutup perdagangan Senin (27/2) dengan kenaikan 0.38 persen. Akan tetapi, kenaikan itu masih dengan range yang terbatas di jalur penurunan bulanan yang terbesar sejak Juni 2021.

EMAS SPOT (XAU/USD) – TIME FRAME MONTHLY

Dari chart Monthly di atas, terlihat bahwa emas mengalami kemerosotan hampir 6 persen di sepanjang Februari, di tengah kekhawatiran investor atas kenaikan suku bunga yang akan tetap agresif oleh Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS).

Emas sering dipandang sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi, namun daya tariknya seringkali memudar saat The Fed mengerek suku bunga demi menekan inflasi.

Analis OCBC, Christopher Wong, mengatakan: “Pertanyaannya masih akan di seputar ‘seberapa hawkish The Fed?’ Ini sangat bergantung pada bagaimana data-data ekonomi AS mampu mengubah pandangan pejabat bank sentral AS. Jeda dalam repricing Fed yang hawkish dapat membuat dukungan terhadap USD berkurang dan akan menopang emas.”

Harga emas di pasar spot bergerak turun setelah mencapai level tertinggi dalam sepuluh bulan pada awal Februari ini. Sejak saat itu, data ekonomi yang kuat telah menunjukkan tanda-tanda ketahanan ekonomi AS dan mendorong beberapa pembuat kebijakan The Fed untuk mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut demi meredam inflasi.

Pasar memprediksi target suku bunga The Fed akan mencapai puncaknya di level 5,403% pada bulan September 2023.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *