Jangan Bermimpi Kaya Mendadak dari Forex

Judul dari artikel ini barangkali akan dianggap provokatif. Tapi sebetulnya tidak bermaksud begitu. Ini adalah tentang cara pandang forex yang mestinya bisa dianggap sebagai aktivitas bisnis biasa. Bukan judi. Bukan pula skema untuk menjadi miliuner dalam waktu singkat.

Sayangnya, terlanjur banyak yang memiliki pandangan keliru. Bisa dibilang, pemula yang memulai bertransaksi forex sebagian besar memiliki cara pandang yang salah. Akibatnya, masyarakat awam pun kini banyak memberikan penilaian yang sangat miring.

Dalam berbagai kasus – karena ambisi berlebihan – sebagian trader pemula mempercayakan modalnya pada individu penyedia jasa investasi abal-abal atas nama forex. Profit yang dijanjikan sungguh fantastis dan tidak masuk akal. Ada yang 10 persen per hari. Ada pula hingga 20 – 30 persen per hari. Anehnya, masih banyak yang percaya.

Setoran profit awalnya mungkin lancar. Itu karena skema ponzi. Ujung ceritanya sudah bisa ditebak. Banyak yang tertipu pada akhirnya. Korban-korban berjatuhan dengan melibatkan aset yang sungguh tidak sedikit.

Mayoritas pemula pun akhirnya menyerah. Seleksi alam? Bisa jadi. Hanya sebagian kecil yang bertahan. Dari yang sebagian kecil ini, mereka kemudian sangat menyadari beberapa hal. Yakni elemen-elemen penting yang harus mendapat perhatian yang lebih ekstra disiplin. Tentu termasuk analisa teknikal dan fundamental.

Kita tahu bahwa nafsu serakah adalah salah satu sifat manusia yang selalu berdampak negatif. Barangkali, ini pula yang menjadi alasan mengapa broker forex terus bertumbuhan. Broker benar-benar memanfaatkan kelemahan manusia yang satu ini.

[ Baca juga: Bingung Memilih Broker Forex? Ikuti Tips Ini ]

Aset mereka terus tumbuh berkembang karenanya. Sementara, di sisi lain, sebagian besar trader sulit terlepas dari sifat itu. Gara-gara ini, unsur judi berada paling depan. Sedangkan, logika atau akal sehat ditempatkan paling belakang.

Forexindo pernah menghubungi beberapa trader profesional yang jam terbangnya lebih dari 10 tahun. Seluruhnya mengaku bahwa mereka rontok ketika memulai perdagangan forex. Itu karena nafsu/ego/emosi terpancing untuk mencetak profit besar yang sesingkat-singkatnya.

Namun, mereka kemudian berhasil bangkit dari keterpurukan secara perlahan. Dan akhirnya, trading forex bisa dijadikan sebagai salah satu sumber penghasilan. Tapi proses “kesadaran” itu membutuhkan waktu lama. Ada yang bulanan, ada pula yang tahunan.

Mereka pun sepakat bahwa Trading Plan adalah kunci penting di dunia forex. Ini karena di dalamnya juga melibatkan Money Management dan risiko yang terukur, selain strategi/analisa teknikal dan wawasan ekonomi/fundamental.

[ Baca juga: Trading Plan Sangat Dianjurkan. Ini Alasannya ]

Jika ada trader yang mengaku profitable dengan menggunakan risiko 10 hingga 30 persen, dan kemudian menawarkan jasa atau menjual trading system-nya, sebaiknya abaikan saja. Itu karena trader profesional yang dihubungi Forexindo mengungkapkan bahwa mereka hanya “berani” menggunakan risiko 1 hingga 2 persen saja. Mengapa? Karena pergerakan pasar mata uang itu dinamis.

Volatilitas dan fluktuasi seringkali datang secara mendadak karena sejumlah faktor. Hal itu juga bisa mengubah arah tren jangka pendek hingga menengah. Trader yang manajemen risiko-nya asal-asalan, pasti akan mudah tersapu kondisi tersebut. Mayoritas sulit untuk bangkit.

Sebaliknya, risiko terukur (1 hingga 2 persen) akan selalu punya ruang yang memadai untuk “memulihkan” aset-nya setelah mengikuti tren pasar yang baru. Bahkan kemudian bisa meraup keuntungan dengan mengikuti arah tren tersebut.

Sehingga, “jangan berharap kaya mendadak dari forex” adalah kalimat yang bukan tanpa alasan. Mimpi indah yang terlalu muluk, jika dibarengi nafsu/emosi, akan membuat trader menjadi buta dan tidak waspada. Bukan hanya di dunia forex saja, di bisnis lain pun begitu.

Namun, “trading for living” bukan sesuatu yang mustahil. Ia bisa diwujudkan. Trading Plan dengan risiko yang sudah diperhitungkan dengan cermat adalah faktor penting yang akan bisa menopang hal itu…

1 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *