Konsep Dasar Support dan Resistance Untuk Pemula

Dalam perdagangan pasar mata uang, support dan resistance adalah konsep dasar yang harus dipahami oleh trader. Berbagai analisa teknikal dari para analis profesional hampir selalu selalu menyinggung atau menyebutkan hal ini.

Oleh sebab itu, jika anda baru mengenal dunia forex, artikel ini diharapkan mampu memberikan pemahaman tentang support dan resistance, agar selanjutnya bisa menerapkannya untuk kegiatan trading anda.

Secara umum, level support adalah zona atau area ketika pasar menunjukkan kecenderungan merespon dengan aksi beli (buy), sehingga harga terdorong naik.

Sedangkan, level resistance adalah zona atau area ketika pasar menunjukkan kecenderungan merespon dengan aksi jual (sell) yang kemudian menyebabkan harga bergerak turun.

Mari kita perhatikan konsep dasarnya, seperti di bawah ini:

Gambar di atas adalah sebuah contoh sederhana untuk menunjukkan karakteristik dari terbentuknya support dan resistance (S/R) pada saat harga sedang dalam kondisi tren bullish atau tren yang positif (bullish market).

Ketika tren bullish sedang terjadi, terbentuknya level S/R akan cenderung semakin  bertambah tinggi.

Sebaliknya, ketika bearish market (tren bearish) sedang terjadi, level S/R akan cenderung semakin bertambah turun.

Tapi yang barangkali perlu digaris bawahi adalah, level S/R bukan sebuah defenisi yang mutlak atau pasti. Artinya, aksi beli belum tentu segera terjadi di area support. Begitu juga, aksi jual belum tentu akan terjadi di zona resistance.

Akibatnya level S/R terkadang berhasil diterobos atau ditembus. Penembusan ini biasanya disebut dengan istilah breakout.

Namun, jika misalnya terjadi breakout di bawah support atau di atas resistance, bisa jadi pula pelaku pasar pada saat itu sedang menguji dengan mencetak harga yang lebih rendah atau lebih tinggi (dari level S/R) sebelum kemudian berbalik arah. Situasi ini dikenal sebagai false breakout atau fakeout.

Berikut di bawah ini adalah contoh area S/R pada time frame Daily:

Gambar di atas adalah kondisi yang dianggap cukup ideal untuk menjelaskan bagaimana pelaku pasar menghormati zona S/R. Mari kita simak dari kiri ke kanan.

False breakout menjadi indikasi awal dari tren bullish yang mulai kehilangan tenaga. Buyers memang terlihat masih berupaya mendominasi perdagangan, tetapi kembali gagal untuk bergerak lebih tinggi setelah menemukan reaksi sellers di area resistance.

Selanjutnya, breakout atau penembusan di bawah zona support berpotensi mengubah arah tren yang semula cenderung bullish, menjadi cenderung berisiko bearish. Zona support yang berhasil ditembus kemudian berubah fungsi menjadi resistance.

2 komentar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *