Rupiah tak bertenaga di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) di awal pekan hari ini, Senin (7/3). Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia, menyusul melonjaknya harga minyak akibat konflik Rusia-Ukraina. Hal tersebut kembali memunculkan kekhawatiran stagflasi yang dapat memukul pemulihan ekonomi di Eropa.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 28 poin atau 0,19 persen ke level Rp 14.414,5 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga lesu pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.411 per dolar AS atau melemah 0,19% dibandingkan Jumat (4/3).
Hingga pukul 15.00 WIB, hanya yuan China yang masih mengungguli dolar AS setelah menguat tipis 0,01%.
Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup anjlok 1,04%. Disusul, rupee India yang merosot 1,02%. Kemudian, baht Thailand tergelincir 0,92%. Peso Filipina ditutup melemah 0,81%. Selanjutnya, dolar Taiwan dan dolar Singapura terdepresiasi masing-masing 0,49% dan 0,23%.