Rupiah Spot Menguat 21 Poin ke Level Rp 14.357 per Dolar AS – Rabu (8/12)

Rupiah melanjutkan apresiasinya terhadap dolar AS pada hari ini, Rabu (8/12). Penguatan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya.

Dari dalam negeri, rupiah ditopang sentimen dari data cadangan devisa (cadev). Bank Indonesia (BI) melaporkan Selasa (6/12) bahwa posisi cadev Indonesia pada bulan November 2021 mencapai US$ 145,9 miliar.

Jika dibandingkan dengan posisi di bulan Oktober 2021, cadev bulan lalu naik US$ 400 juta. Kenaikan cadev ini dipengaruhi oleh penerimaan pajak, jasa, serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.

Dari sentimen global, dolar AS terbebani oleh turunnya imbal hasil Treasury AS dan investor saat ini sedang menunggu data inflasi AS dan China yang akan dirilis besok.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 0.15 persen atau 21 poin ke level Rp 14.357 per dolar AS.

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.348 per dolar AS, menguat 0,42persen dibandingkan dengan sehari sebelumnya.

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang Asia terpantau menguat. Hanya rupee India yang masih parkir di zona merah setelah melemah 0,14% terhadap dolar AS.

Sementara itu, baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,35%. Disusul, won Korea Selatan yang sudah ditutup menguat 0,31%.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *