Loyo Lagi di Awal Pekan, Rupiah Spot Parkir di Rp 14.442 per Dolar AS – Senin (6/12)

Rupiah loyo lagi versus dolar AS di awal pekan hari ini, bergerak makin mendekati level psikologis 14.500. Sementara itu, mayoritas mata uang Asia juga cenderung melemah terhadap USD.

Rencana The Fed (Federal Reserve/bank sentral AS) untuk mempercepat tapering, masih menjadi salah satu faktor yang membebani mata uang Garuda. Ditambah lagi dengan Omicron, varian baru Covid-19.

Namun, sejumlah pengamat dalam negeri mengatakan, depresiasi rupiah terhadap dolar masih akan terjaga. Volatilitas yang terjadi belakangan ini mampu diredam oleh net inflow direct investment yang akan membukukan net inflow.

Selain itu, tren surplus neraca dagang yang masih berlanjut hingga Oktober 2021, berpotensi membuat transaksi berjalan Indonesia sepanjang tahun ini mencatat surplus.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,16 persen atau 22,5 poin ke level Rp 14.442 per dolar AS pada akhir perdagangan Senin (6/12).

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga melemah pada hari ini. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.441 per dolar AS, melemah 0,23 persen dibandingkan dengan posisi Jumat (3/12).

Hingga pukul 15.00 WIB, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah merosot 0,33%. Disusul, rupee India yang turun 0,29%. Berikutnya, won Korea Selatan ditutup tertekan 0,22% dan baht Thailand melemah 0,09%.

Sementara itu, dolar Singapura memimpin penguatan mata uang Asia setelah naik 0,12%. Diikuti, yuan China yang menguat tipis 0,06%.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *