Indeks Dolar Stabil Pasca Data PMI AS

Dolar AS masih bergerak cukup stabil versus beberapa mata uang utama lainnya, usai data PMI AS yang dirilis di sesi New York hari ini, Selasa (23/11).

Survei terbaru Markit menunjukkan bahwa Purchasing Manager’s Index (PMI) AS sektor manufaktur naik dari 58.4 (bulan sebelumnya) ke angka 59.1 di bulan November, meleset dari ekspektasi 59.3.

Sementara, PMI sektor jasa AS ekspansinya melambat dari 58.7 ke indeks angka 57.0. Ini kurang dari ekspektasi 59.1.

Hingga pukul 23:12 WIB, Indeks Dolar AS tercatat melemah tipis 0.07% di kisaran level 96.44.

Indeks dolar masih bertahan tak jauh dari level tertinggi 16 bulan setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell dipilih untuk masa jabatan kedua. Terpilihnya Powell memperkuat ekspektasi pasar bahwa suku bunga AS akan naik pada tahun 2022.

Pergerakan pasar mata uang dalam beberapa bulan terakhir sebagian besar didorong oleh persepsi tentang langkah yang berbeda di mana bank sentral global mengurangi stimulus era pandemi dan berencana menaikkan suku bunga.

Ima Sammani, analis Monex Europe, mengatakan dolar juga ditopang oleh kenaikan hasil front-end imbal hasil obligasi AS. Ini kemungkinan disebabkan oleh komentar dari para penentu kebijakan Federal Reserve. Di antaranya termasuk Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic.

Bostic mengatakan pada Senin (22/11) bahwa mempercepat pengurangan pembelian aset dapat memberi bank sentral AS lebih banyak ruang untuk kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *