Berhasil keluar dari tekanan, rupiah berbalik menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Senin (27/9). Sentimen kasus Evergrande China dan ekspektasi tapering The Fed masih membayangi rupiah.
Sentimen lain adalah munculnya varian baru Covid-19 yang dibarengi gelombang penyebaran di Singapura dan India. Pemulihan ekonomi di Asia bisa terganggu. Apalagi, kedua negara itu adalah mitra dagang penting bagi Indonesia.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar spot naik 5 poin atau 0.04% ke level Rp 14.252,5 per dolar AS.
Sementara itu, rupiah Jisdor malah menguat. Kurs Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) yang dirilis Bank Indonesia (BI) ada di posisi Rp 14.258, menguat tipis 0,03% dari posisi sebelumnya.