Rupiah kembali tersungkur di hadapan dolar AS hari ini, Kamis (12/5), setelah sempat menguat tipis pada penutupan perdagangan kemarin. Pergerakan rupiah sejalan dengan mata uang Asia yang mayoritas juga melemah.
Salah satu faktor eksternal yang menekan rupiah adalah data inflasi AS yang dirilis kemarin. Data itu menunjukkan bahwa inflasi masih tetap tinggi, meski ada kecenderungan sedikit mereda.
Sehingga, sebagian pelaku pasar beranggapan bahwa data inflasi AS tersebut tidak akan menggagalkan rencana kebijakan moneter yang agresif dari Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terdepresiasi 44 poin atau 0,30% ke level Rp 14.598 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terdepresiasi pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.585 per dolar AS, melemah 0,27% dari posisi Rabu (11/5).