Rupiah lumayan bertenaga pada perdagangan di awal pekan, Senin (6/3). Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia.
Faktor eksternal tampaknya lebih mendominasi, setelah Indeks Dolar AS terkoreksi pada penutupan perdagangan Jumat (3/3). Pelemahan dolar berlanjut hingga sore tadi dimana pelaku pasar sedang menanti laporan kebijakan moneter tengah tahunan (Semi-Annual Monetary Policy Report) Ketua Federal Reserve Jerome Powell di hadapan senat AS pada Selasa dan Rabu pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup terapresiasi 16 poin atau 0,10% ke level Rp 15.295 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga kembali terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 15.301 per dolar AS, menguat tipis 0,03% dibandingkan posisi penutupan Jumat (3/3).
Hingga pukul 15:00 WIB, mayoritas mata uang Asia cenderung menguat terhadap dolar AS. Baht Thailand memimpin setelah naik 0,47%. Disusul, rupee India yang naik 0,39%.
Berikutnya, won Korea Selatan ditutup menguat 0,35%. Ringgit Malaysia dan dolar Taiwan terapresiasi, masing-masing0,18% dan 0,15% terhadap dolar AS.