Tak Cukup Hanya Mengandalkan Sistem Trading, Anda Juga Butuh Pengetahuan Tentang Price Action

Beberapa sumber menyebutkan, seorang trader tidak cukup hanya mengandalkan indikator teknikal atau sistem trading saja, karena peluang keberhasilannya hanya 50% banding 50%. Jika Anda konsisten dengan Money Management dengan risiko yang rendah, peluang keberhasilannya bertambah 1%. Jika Anda konsisten dengan Trading Plan, bertambah lagi 1%. Jika Anda memiliki wawasan atau pengetahuan data-data fundamental/ekonomi, meningkat 1%.

Lantas, analisa terhadap price action atau aksi harga, berada di sebelah mana? Sebagian trader berpendapat, hal tersebut menjadi bagian dari penyusunan strategi yang dimasukkan ke dalam Trading Plan. Artinya, peluangnya tidak hanya bertambah 1%, tapi naik jadi 2%. Sehingga, secara keseluruhan, Anda memiliki tingkat keberhasilan yang lumayan tinggi, yakni 55% dari total transaksi. Ini sudah dianggap cukup layak bagi sebagian besar trader profesional.

Dikutip dari investopedia, price action atau aksi harga adalah pergerakan aset yang diplot dari waktu ke waktu. Tindakan atau aksi harga ini menjadi dasar untuk semua analisis teknikal dari grafik pasangan mata uang, saham, atau aset lainnya.

Banyak pemula yang berpendapat bahwa price action adalah tentang candle pattern dan chart pattern saja. Padahal tidak demikian. Tidak hanya itu saja, ini juga tentang aksi harga terhadap indikator teknikal, misalnya Moving Average (MA) yang merupakan indikator paling umum digunakan trader. Kemudian, aksi harga terhadap area support dan resistance.

1. Candle/Chart Pattern

Ini adalah elemen yang penting dari price action. Forexindo sudah pernah membahas atau menulis tentang candle pattern maupun chart pattern yang cukup komplit. Silakan klik tautan ini atau klik halaman “Belajar Forex” pada menu website Forexindo. Anda akan menemukannya di sana.

2. Aksi Harga Terhadap Indikator MA

Ini adalah price action yang paling populer dan mudah menurut sebagian besar trader. Tapi fokusnya bukan pada pergerakan MA atau cross MA, melainkan pergerakan harga terhadap MA atau cross harga terhadap MA. Umumnya trader yang mengandalkan pengamatan aksi harga terhadap MA, tidak memasang banyak indikator MA pada sebuah chart atau time frame. Bahkan, banyak trader profesional yang justru hanya memanfaatkan satu buah MA saja. Kemudian, dikombinasikan dengan candle pattern. Selanjutnya, pergerakan MA berfungsi sebagai “support/resistance dinamis” dari pergerakan harga sebuah pasangan mata uang.

Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan ilustrasi di bawah ini:

Gambar di atas memperlihatkan pengamatan price action terhadap Moving Average (MA) dan candle pattern.

Dalam periode waktu tertentu, False Bereakout senantiasa terjadi. Ini termasuk hal yang wajar. Namun tidak perlu khawatir, dengan Money Management dan risiko yang terukur, peluang mengumpulkan keuntungan atau profit masih akan lebih besar jika dibandingkan dengan kerugian.

3. Aksi Harga Terhadap Support/Resistance

Ini juga termasuk yang menjadi salah satu bahan pengamatan dari para trader profesional, yakni price action atau aksi harga terhadap level-level support dan resistance (S/R). Hampir sama seperti aksi harga terhadap MA, ini juga dikombinasikan dengan mengantisipasi terbentuknya candle pattern di area S/R.

Namun untuk menguasai bagian ini dan apabila Anda seorang pemula, sebaiknya baca dulu konsep dasar support dan resistance. Anda bisa menemukannya di halaman “Belajar Forex”, atau langsung klik tautan ini. Selanjutnya, harap pelajari candle pattern. Nah, Anda tinggal mengkombinasikan keduanya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *