Dolar AS terpantau bergerak cukup stabil dari sejak sesi Asia hingga sesi New York pada perdagangan Selasa (10/1), berada tak jauh dari kisaran level terendah 7 bulan versus beberapa mata uang utama lainnya.
Hingga pukul 21:57 WIB, Indeks Dolar AS yang mengukur kekuatan USD terhadap major currencies tercatat menguat tipis 0.03% di kisaran level 103.20.
Dua hari yang lalu Dolar AS merosot karena pasar meragukan bahwa Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) akan mematok suku bunga di atas 5% untuk meredam tingkat inflasi.
Laporan tenaga kerja AS pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi telah merekrut tenaga kerja yang melebihi ekspektasi bulan Desember, namun juga mencatat perlambatan pertumbuhan upah.
Data terpisah menunjukkan aktivitas bisnis di sektor jasa AS yang lebih lemah, sehingga investor memperkirakan tingkat suku bunga akan mencapai puncaknya di bawah 5% pada bulan Juni, sebelum mulai turun di akhir tahun.
Namun, beberapa pejabat The Fed terus mengatakan bahwa kenaikan suku bunga akan berlanjut dan akan tetap pada level yang lebih tinggi, Itu adalah komentar yang diungkapkan oleh Fed Atlanta Raphael Bostic dan Fed San Francisco Mary Daly semalam.