Mengawali pekan, rupiah kembali lesu di hadapan dolar AS. Pergerakan rupiah ini sejalan dengan sebagian besar mata uang di kawasan Asia yang juga mendapatkan tekanan. Won Korea Selatan memimpin pelemahan. Disusul, baht Thailand, yuan China, yen Jepang, ringgit Malaysia, dolar Singapura, dolar Taiwan, peso Filipna, dan rupee India.
Beberapa analis mengatakan, salah satu faktor yang membebani mata uang Asia adalah jumlah kasus Covid-19 yang dikabarkan kembali meningkat di China. Beijing melaporkan tiga kematian baru pada akhir pekan. Sehingga, pasar berekspektasi bahwa China akan membatalkan rencana melonggarkan lockdown yang sempat dirilis sepekan sebelumnya.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terdepresiasi 28,5 poin atau 0,18% ke level Rp 15.712,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (21/11).
Sementara itu, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga tak berdaya hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 15.707 per dolar AS, melemah sekitar 0,09% dibandingkan posisi Jumat (18/11).