Berlanjut Lesu di Akhir Pekan, Rupiah Spot Melemah 21,5 Poin ke Level Rp 15.684 per Dolar AS

Rupiah berlanjut lesu di hadapan dolar AS pada penutupan perdagangan di akhir pekan, Jumat (18/11). Sementara itu, pergerakan mata uang di kawasan Asia cenderung bervariasi.

Keputusan Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan pada Kamis (17/11), masih belum mampu menopang rupiah terhadap USD.

Mata uang Garuda mengalami tekanan seiring dengan aliran modal asing yang terus ke luar dari pasar domestik. Hal ini terlihat pada bursa saham dimana investor asing memulai fase ambil untung (profit taking) terutama dari sektor komoditas andalan ekspor Indonesia yang harganya dinilai sudah melewati masa puncaknya.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 21,5 poin atau 0,14% ke level Rp 15.684 per dolar AS. Rupiah pun menjadi mata uang Asia yang melemah paling dalam pada hari ini.

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga lesu hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 15.692 per dolar AS, melemah sekitar 0,03% dibandingkan posisi Kamis (17/11).

Hingga pukul 15.00 WIB, pergerakan mata uang di Asia cenderung bervariasi terhadap dolar AS. Dolar Taiwan berada satu tingkat di bawah rupiah setelah ditutup melemah 0,12%. Berikutnya, won Korea Selatan ditutup tertekan 0,08%. Baht Thailand melemah 0,06%. Disusul, rupee India yang turun 0,04%.

Di sisi lain, yuan China memimpin penguatan di Asia setelah naik 0,48%. Disusul, yen Jepang yang terapresiasi 0,24%. Berikutnya, peso Filipina ditutup naik 0,19%. Dolar Singapura menguat 0,09%. Kemudian, dolar Hong Kong menguat tipis 0,04% terhadap dolar AS.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *