Rupiah kembali tak berdaya di awal pekan hari ini, Senin (10/10), di tengah meningkatnya aksi penghindaran risiko (risk aversion) yang menopang USD. Pergerakan rupiah sejalan dengan sebagian besar mata uang di kawasan Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 67 poin atau 0,44% ke level Rp 15.318 per dolar AS. Pelemahan rupiah di awal pekan ini adalah yang terburuk sejak 28 April 2020.
Sementara itu, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terdepresiasi pada hari ini. Kurs Jisdor berada di posisi Rp 15.299 per dolar AS, melemah sekitar 0,34% dari posisi Jumat (7/10).
Hingga pukul 15.00 WIB, hampir seluruh mata uang di kawasan melemah di hadapan dolar AS. Won Korea Selatan memimpin setelah ditutup merosot 0,98%. Berikutnya, baht Thailand terdepresiasi 0,74%. Yuan China melemah 0,30%. Dolar Singapura tertekan 0,28%. Yen Jepang dan peso Filipina sama-sama melemah 0,13%.