EUR/USD Ambruk ke Level Terendah Sejak Akhir 2002

Pasangan mata uang EUR/USD mendadak ambruk ke level terendah sejak akhir 2002 pada perdagangan hari ini, Selasa (5/7). Pemicu utama dari merosotnya Euro terhadap Dolar AS, menurut beberapa analis Barat, adalah karena imbal hasil (yield) obligasi (Treasury) AS tenor 10 tahun yang mencetak rebound kuat melewati level 2,95% setelah libur Independence Day pada Senin (4/7).

Selain itu, secara keseluruhan dari sisi fundamental, Euro memang masih berisiko tertekan terhadap USD lantaran masih adanya perbedaan kebijakan moneter antara European Central Bank (ECB) dengan Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS).

The Fed sudah lebih dulu menaikkan suku bunga acuannya dan cenderung agresif untuk berencana menaikkannya lagi demi meredam laju inflasi. Sementara, ECB diperkirakan secara luas baru akan menaikkan suku bunga acuannya di bulan Juli tahun ini.

Dalam perdagangan day trading atau pada chart H1, terlihat cukup jelas price action yang menunjukkan indikasi kuat sinyal sell setelah munculnya candle bearish dengan body yang panjang, seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini:

EUR/USD Time Frame H1

Candle bearish itu kemudian disusul oleh candle bearish berikutnya yang turun menembus S3 Daily (1.0355) hingga berlanjut merosot melewati S1 Weekly (1.0322).

Tapi untuk perdagangan intraday, target harian (S3 Daily) telah tersentuh. Bahkan, S1 Weekly pun berhasil dilewati. Ini menjadi terlalu berisiko untuk terus mengejar posisi sell karena biasanya buyers cenderung akan merespons jika S3 Daily telah ditembus. Sehingga, untuk sementara ini, sebaiknya menutup posisi sell (intraday trading) sambil mengawasi kemungkinan bouncing yang bisa jadi peluang yang baik untuk membuka posisi sell yang baru.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *