Rupiah kembali tertekan di hadapan dolar AS pada perdagangan Selasa (7/6). Pergerakan rupiah sejalan dengan mata uang Asia lainnya yang hari ini kompak melemah terhadap USD.
Pelemahan mata uang Asia tidak lepas dari ekspektasi bahwa Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) akan memberikan lebih banyak kenaikan suku bunga menyusul solidnya laporan tenaga kerja AS yang dirilis Jumat pekan lalu.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah terdepresiasi 8,5 poin atau 0,06% ke level Rp 14.454 per dolar AS.
Sementara itu, kursa referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga lesu hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.464 per dolar AS, melemah tipis 0,01% dari sehari sebelumnya.
Hingga pukul 15:00 WIB, yen Jepang memimpin pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan penurunan sekitar 0,68%. Berikutnya, dolar Taiwan turun 0,37%. Kemudian, won Korea Selatan melemah 0,31% dan baht Thailand terdepresiasi 0,25%.