Rupiah terapresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (13/4), meski penguatannya tidak terlalu signifikan. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya.
Aset berisiko, termasuk rupiah, cenderung mendapatkan dukungan dari data inflasi inti bulanan (Core CPI) AS periode Maret yang turun lebih rendah dibanding bulan sebelumnya. Meski begitu, kebijakan hawkish Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) masih akan membayangi aset berisiko.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 3 poin atau 0.02% ke level RP 14.326,5 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.359 per dolar AS, menguat 0,03% dibandingkan dengan posisi Selasa (12/4).
Hingga pukul 15:00 WIB, sebagian besar mata uang Asia menguat. Won Korea mencatat penguatan terbesar terhadap dolar AS dengan kenaikan 0,68%. Disusul, dolar Taiwan yang naik 0,34% dan pesso Filipina yang terapresiasi 0,14%.