Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih bergerak dengan rentang yang terbatas hingga turun tipis pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (12/4). Pergerakan rupiah juga sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya yang cenderung melemah.
Pengamat mengatakan, mata uang Garuda minim katalis dari dalam negeri. Sementara itu, kebijakan hawkish Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) tetap membebani rupiah. Selain itu, saat ini pelaku pasar menanti data inflasi AS yang akan dirilis malam nanti (WIB).
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0,5 poin ke level Rp 14.365,5 per dolar AS.
Sedangkan, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) justru terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.364 per dolar AS, menguat 0,04% dibandingkan dengan posisi Senin (11/4).
Hingga pukul 15.00 WIB, won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah ditutup terdepresiasi 0,22% terhadap dolar AS. Berikutnya, rupee India turun 0,18%. Diikuti, peso Filipina dan dolar Taiwan yang sama-sama ditutup melemah 0,15%.