IHSG Naik 29,60 Poin; Investor Asing Beli Saham BBRI, BBCA & TLKM

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menghijau hari ini, Senin (14/3), dan ditutup ke level tertinggi sepanjang masa. Sementara itu, investor asing mencatat net buy senilai sekitar Rp 1,08 triliun di seluruh pasar.

IHSG naik 0,43% atau 29,60 poin ke level 6.952,20 pada akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Penguatan IHSG ditopang oleh kenaikan tujuh indeks sektoral. Sektor yang naik paling tinggi adalah sektor teknologi (1,85%). Disusul, sektor keuangan (0,77%) dan sektor barang konsumsi primer (0,71%).

Total volume transaksi bursa mencapai 22,84 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,16 triliun. Sebanyak 290 saham melemah, 239 menguat dan 160 saham stagnan.

Saham dengan pembelian bersih terbesar asing adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebesar Rp 335 miliar. Disusul, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 249,3 miliar dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) Rp 191,9 miliar.

Saham dengan penjualan bersih terbesar asing adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 77,9 miliar. Berikutnya, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Rp 45,7 miliar dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA) Rp 45,6 miliar.

Sementara itu, bursa Asia-Pasific ditutup beragam. Investor masih terus mencermati perkembangan pandemi Covid-19 di China dan perkembangan terbaru dari konflik Rusia-Ukraina.

Indeks Nikkei Jepang ditutup menguat 0,58% ke level 25.307,85 dan ASX 200 Australia naik tajam 1,21% ke 7.149,4.

Sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong ditutup ambruk 4,97% ke level 19.531,66 menyusul laporan terbaru kasus Covid-19. Shanghai Composite China turun 2,61% ke 3.223,53. Straits Times Singapura melemah 0,54% ke 3.232,03. KOSPI Korea Selatan turun 0,59% ke 2.645,65.

Dari China, pemerintah setempat melaporkan ledakan kasus Covid-19 pada Minggu (13/3) kemarin, di mana tercatat 1.807 kasus baru bergejala. Angka ini merupakan infeksi harian tertinggi dalam dua tahun.

Terkait perkembangan terbaru dari konflik Rusia-Ukraina, ada sedikit harapan untuk mengakhiri konflik tersebut. Pertemuan dan pembicaraan di antara keduanya akan kembali digelar pada hari ini.

Di lain sisi, investor juga akan mengamati proyeksi suku bunga acuan, inflasi dan arah ekonomi dari bank sentral AS, Federal Reserve (The Fed), di tengah ketidakpastian karena tensi geopolitik yang meningkat.

The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak 0,25% pada akhir pertemuan dua hari yang dimulai pada Selasa besok hingga Rabu waktu AS.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *