Rupiah Spot Menguat 28,5 Poin ke Level Rp 14.337,5 per Dolar AS – Rabu (23/2)

Rupiah tampil cukup bertenaga di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (23/2). Pergerakannya sejalan dengan mayoritas mata uang Asia, meski masih dibayangi krisis Rusia-Ukraina.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 28,5 poin atau 0.20% ke level Rp 14.337,5 per dolar AS.

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terapresiasi pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.355 per dolar AS, menguat 0,05% dibandingkan Selasa (22/2).

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang Asia menguat terhadap dolar AS. Pso Filipina menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah ditutup naik 0,67%. Disusul, baht Thailand yang menguat 0,54%.

Sejumlah pengamat mengatakan, mata uang Asia masih akan berisiko melemah terhadap dolar AS. Ini karena rencana Rusia mengerahkan pasukan ke wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mengumumkan sanksi yang menyasar penjualan utang asing Rusia di luar negeri. Sehingga, Rusia akan terisolasi dari pembiayaan asing. Sanksi ini akan menargetkan dua bank milik pemerintah Rusia, yakni VEB.RF dan Promsvyazbank.

AS menyebutkan bahwa dua bank ini memegang kendali atas aset senilai US$80 miliar. Kedua bank tersebut juga diketahui mendukung pembiayaan sektor pertahanan dan pembangunan ekonomi Rusia.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *