Rupiah berakhir melemah tipis pada penutupan perdagangan di akhir pekan, Jumat (14/1). Sementara itu, mayoritas mata uang Asia lainnya cenderung menguat.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0.01% atau 1,5 poin ke Rp 14.296 per dolar AS. Sehingga, dalam sepekan rupiah tercatat menguat 0,38% dari posisi Jumat (7/1) pekan lalu.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) malah masih lesu pada hari ini. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.310 per dolar AS, menguat tipis dari posisi Kamis (13/1). Sehingga, dalam sepekan kurs Jisdor tercatat menguat 0,35% dari posisi Jumat (7/1) pekan lalu.
Pengamat MUFG Singapura, Jeff Ng, mengatakan kepada Bloomberg: “Rupiah hanya akan sedikit terkena dampak volatilitas finansial global tahun 2022 karena memiliki landasan fundamental jika dibandingkan dengan pengetatan 2014-2015.”
Ia juga mengatakan, memang ada potensi pelemahan rupiah tapi mata uang garuda akan lebih tahan banting. MUFG Singapura memperkirakan rupiah akan berada di Rp 14.600 per dolar AS di akhir 2022 dari posisi Rp 14.400 per di akhir kuartal pertama 2022.