Rupiah melemah tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Jumat (25/11). Pergerakan rupiah sejalan dengan pelemahan mayoritas mata uang Asia.
Di sisi lain, dolar AS unggul terhadap mata uang Asia karena investor mengurangi aset berisiko. Penyebabnya adalah varian Covid-19 yang makin beragam. Varian yang ditemukan di Afrika Selatan telah menyebar secara global sehingga investor lebih memilih aset aman.
Mitul Kotecha, analis TD Securities, mengatakan kepada Bloomberg: “Kekhawatiran varian baru (Covid-19) dan pertanyaan apakah vaksin mampu menangkal virus telah menyebabkan mata uang Asia tertekan. Ini akan berlangsung dalam beberapa waktu mendatang.”
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 70 poin atau 0.49% ke level Rp 14.357,5 per dolar AS. Sehingga, dalam sepekan rupiah spot tercatat melemah 0,88%.
Sementara itu, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) stagnan hari ini. Kurs Jisdor BI masih berada di posisi Rp 14.280 per dolar AS, seperti sehari sebelumnya. Dalam sepekan, kurs Jisdor tercatat melemah 0,30% dari posisi pekan lalu.