Rupiah melonjak tajam pada perdagangan Kamis (14/10). Mayoritas mata uang Asia pun terpantau menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah spot ditutup menguat 100 poin atau 0.70% ke posisi Rp 14.117,5 per Dolar AS. Ini membuat mata uang Garuda berada di level tertinggi 5 bulan.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga menguat. Kurs Jisdor sekarang di Rp 14.155 per dolar AS, naik 0,46% dari posisi sebelumnya.
Pengamat mengatakan, penguatan rupiah kali ini tak lepas dari terkoreksinya USD. Dolar AS jatuh dari level tertinggi satu tahun pada Rabu karena imbal hasil treasury 10 tahun turun setelah data inflasi AS naik melebihi ekspektasi. Sementara itu, notulen dari pertemuan Federal Reserve pada September mengkonfirmasi tapering akan dimulai segera.
Dari dalam negeri, kasus harian Covid-19 yang terus turun, harga batubara yang masih tinggi, serta data ekonomi yang solid, menopang kuat mata uang rupiah kali ini. Selain itu, pelaku pasar memperkirakan neraca perdagangan Indonesia yang akan dirilis besok masih akan kembali mencatatkan surplus.