Dolar melemah pada perdagangan Kamis (30/3), menyusul rilis data inflasi Jerman di Sesi Erop dan GDP AS di sesi New York, di tengah meredanya kekhawatiran investor atas krisis perbankan global.
Hingga pukul 23:53 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau melemah 0.47% di kisaran level 102.16.


Dolar AS tergelincir ke level terendah 1 minggu terhadap Euro pada hari ini setelah data inflasi Jerman yang naik 0.8%, melebihi ekspektasi 0.7%. Data ini diperkirakan menambah tekanan terhadap European Central Bank (ECB) untuk lebih memperketat kebijakan moneternya.
Sementara itu, data Gross Domestic Product (GDP) AS kuartal ke empat 2022 tercatat tumbuh 2.6%, meleset dari ekspektasi 2.7%.
Bipan Rai, analis CIBC Capital Markets di Toronto, mengatakan: “Ada divergensi yang berkembang di antara ECB dan The Fed yang akan membebani dolar. Data inflasi Eropa menunjukkan ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan ECB dan hal itu dapat menutup kesenjangan kebijakan antara ECB dan Fed ke depan.”