Dolar Melemah di Sesi New York Selasa (28/2); Rilis Data Consumer Confidence AS Lebih Kecil dari Ekspektasi

Dolar terpantau melemah di sesi New York pada Selasa (28/2) yang merupakan perdagangan terakhir untuk menutup bulan Februari. Meski melemah, Dolar AS masih berada di jalur kenaikan bulanan sejak Oktober tahun lalu.

Hingga pukul 22:48 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau melemah tipis 0.05% di kisaran level 104.59.

INDEKS DOLAR AS – TIME FRAME DAILY

Seperti yang terlihat pada chart Daily di atas, meski melemah, Indeks Dolar AS masih berada di jalur bullish. Sejauh ini Indeks Dolar telah naik lebih dari 2 persen di sepanjang Februari, ditopang sejumlah data ekonomi yang memperkuat ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS) akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan untuk beberapa waktu ke depan.

Data-data AS itu antara lain adalah Personal Consumption Expenditure (PCE) Price Index yang dirilis pekan lalu. Kemudian, Consumer Price Index (CPI), Producer Price Index (PPI), pasar tenaga kerja AS (Non-Farm Payrolls), dan belanja konsumen (Retail Sales, Personal Spending), yang semuanya menghasilkan output lebih baik dari ekspektasi.

Analis ING mengatakan: “Inflasi AS terbukti ebih tinggi dan aktivitas bisnis tercatat lebih kuat di bulan Desember dan Januari. Dapat dimengerti, para investor kini menanggapi pernyataan Federal Reserve dengan lebih serius dan telah memperkirakan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps lagi pada bulan Maret, Mei, dan Juni.”

Sementara itu, Conference Board Inc. melaporkan hasil survei terbaru pada hari ini bahwa Consumer Confidence AS di bulan Februari kembali mengalami penurunan dari sebelumnya 106.0 ke level 102.9, di bawah ekspektasi 108.5.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *