Rupiah tertekan pada perdagangan Selasa (21/2), sejalan dengan pergerakan mata uang Asia yang juga melemah di hadapan dolar AS. Sementara itu, pelaku pasar cenderung wait and see menunggu sejumlah agenda/data penting dari AS pekan ini.
Hal tersebut yang mendorong pasar melepas aset berisiko dengan mendukung dolar AS. Agenda/data AS itu antara lain adalah pengumuman notulen FOMC, GDP dan Core PCE Price Index.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 31 poin atau 0,20% ke level Rp 15.190 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terdepresiasi pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 15.179 per dolar AS, melemah 0,07% jika dibandingkan dengan posisi Senin (20/2).
Hingga pukul 15:00 WIB, seluruh mata uang Asia kompak melemah terhadap dolar AS. Baht Thailand mencatat pelemahan terdalam yakni 0,65%. Berikutnya, yen Jepang yang melemah 0,31%, yuan China melemah 0,28%, dolar Singapura melemah 0,21%.