Sempat menguat di awal perdagangan, Dolar berbalik melemah di sesi New York di tengah minimnya data fundamental pada hari ini, Kamis (8/12), tapi dengan range yang masih terbatas. Pasar sedang menantikan data Producer Price Index (PPI) dan Consumer Sentiment AS yang akan dirilis besok.
Sementara itu, FOMC yang akan digelar pekan depan, menjadi fokus utama investor yang kemungkinan dampaknya masih akan terasa hingga penghujung akhir tahun 2022.
Hingga pukul 22:18 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau melemah 0.27% di kisaran level 104.89.
Dari chart Daily di atas, Indeks Dolar sempat berupaya rebound di awal pekan, Senin dan Selasa, menyusul rilis data tenaga kerja dan data Purchasing Manager’s Index (PMI) sektor jasa AS yang menunjukkan output positif melebihi perkiraan.
Data AS tersebut sempat memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) akan menaikkan suku bunga melebihi perkiraan baru-baru ini.
Tapi kemudian spekulasi tersebut meredup di tengah kekhawatiran bahwa pengetatan moneter The Fed akan membawa ekonomi AS ke dalam resesi yang serius di tahun 2023.