Tak berdaya lagi pada hari ini, Rabu (19/10), rupiah kembali melorot di hadapan dolar AS. Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga tertekan terhadap USD.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) menggelar rapat dewan gubernur (RDG) mulai hari ini hingga esok. Ekonom memperkirakan BI kemungkinan akan mengerek suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) pekan ini agar rupiah lebih stabil.
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 34,5 poin atau 0,22% ke level Rp 15.498 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga lesu hari ini. Kurs Jisdor berada di posisi Rp 15.491 per dolar AS, melemah sekitar 0,14% jika dibandingkan dengan posisi Selasa (18/10).
Bloomberg Intelligence menilai, mata uang Garuda kini berisiko bergerak ke kisaran yang lebih lemah. Ini akan terus berlanjut jika kebijakan BI makin tertinggal dalam hal suku bunga jika dibandingkan dengan Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed).
Seperti diketahui, The Fed telah mengakumulasi kenaikan suku bunga sebanyak 300 bps sejak awal tahun. Sedangkan BI baru menaikkan suku bunga total sebesar 75 bps tahun ini.