Rupiah Spot Melemah Tipis 5 Poin ke Level Rp 15.361,5 per Dolar AS

Rupiah kembali tertekan di hadapan dolar AS pada perdagangan Kamis (13/10). Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan Asia, dimana pelaku pasar saat ini sedang wait and see menjelang data inflasi AS yang akan dirilis pukul 19:30 WIB.

Dolar AS mendapat dukungan dari isyarat yang lebih hawkish pada risalah atau notulen rapat FOMC yang dipublikasikan dini hari tadi. Para pejabat penentu kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) dengan suara bulat menyetujui lebih banyak pengetatan moneter. The Fed juga akan mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya, demi mengurangi laju inflasi.

Dari dalam negeri, sejumlah pengamat mengatakan fundamental ekonomi Indonesia masih memiliki kondisi yang bagus untuk bertahan dari badai krisis global. Hal itu terlihat pada kuartal II 2022, dimana pertumbuhan ekonomi nasional mampu berada di level 5,44%. Tingkat inflasi juga masih terkendali di angka 5,9%.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait yang merupakan salah satu kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah tipis 5 poin atau 0.03% ke posisi Rp 15.361,5 per dolar AS.

Sedangkan, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) justru terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor berada di posisi Rp 15.357 per dolar AS, menguat sekitar 0,10% dari posisi Rabu (12/10).

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *