Rupiah tersungkur cukup curam di hadapan USD pada hari ini, Rabu (7/9), di tengah menguatnya Indeks Dolar AS yang menanjak ke level tertinggi baru sejak 2 dekade terakhir. Mayoritas mata uang di kawasan Asia juga terpantau tertekan terhadap dolar.
Imbal Hasil US Treasury yang lebih tinggi pada hari Selasa turut menopang dolar AS. USD juga mendapat dukungan dari penurunan yuan China yang berada ke level terendah 2 tahun, penurunan euro ke level terendah 20 tahun dan yen Jepang yang turun ke level terendah 24 tahun terhadap dolar.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 32,5 poin atau 0,22% ke level Rp 14.917,5 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga loyo pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14,927 per dolar AS, melemah 0,28% dibanding posisi Selasa (6/9).
Hingga pukul 15.00 WIB, yen Jepang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah merosot 0,81%. Disusul, won Korea Selatan yang ditutup melemah 0,78%.
Selanjutnya, dolar Taiwan ditutup tertekan 0,44%. Peso Filipina ditutup melemah 0,28%. Yuan China melemah 0,17%. Ringgit Malaysia dan dolar Singapura terdepresiasi 0,08% dan 0,05%. Diikuti, rupee India yang turun 0,01%.