Rupiah Spot Menguat 39,5 Poin ke Level Rp 14.331 per Dolar AS – Senin (13/12)

Mengawali pekan ini, rupiah terapresiasi cukup tajam di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia.

Dari sentimen global, pasar tampaknya sedang mengatur posisi sambil menunggu putusan kebijakan bank sentral AS (The Fed/Federal Reserve) yang akan diumumkan Kamis (16/12). Investor mengharapkan The Fed memberi sinyal pengurangan pembelian aset yang lebih cepat. Sehingga, waktu yang lebih awal untuk kenaikan suku bunga dapat diprediksi.

Dari dalam negeri, pelaku pasar merespons positif pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang strategi vaksinasi yang menjadi kunci melawan penularan Omicron.

Pasar juga menyambut Survei Pemantauan Harga (SPH) Bank Indonesia pada pekan kedua Desember 2021. Hasil survei itu memperkirakan inflasi 2021 mencapai 1,64 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar ditutup menguat 0.27 persen atau 39,5 poin ke level Rp 14.331 per dolar AS.

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga menguat hari ini. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.346 per dolar AS, naik 0,22 persen dibandingkan Jumat (10/12).

Hingga pukul 15.00 WIB, mayoritas mata uang Asia cenderung menguat. Baht Thailand menjadi mata uang dengan penguatan terbesar setelah naik 0,46%. Selanjutnya, rupee India naik 0,11% dan yuan China menanjak 0,10%. Disusul, peso Filipina yang sudah ditutup menguat 0,05%.

Sementara itu, dolar Taiwan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah turun 0,18%. Diikuti, yen Jepang yang turun 0,11%. Berikutnya, ringgit Malaysia terkikis 0,10% dan dolar Singapura turun 0,05%.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *