Berlanjut Lesu di Awal Desember, Rupiah Spot Melemah 14,5 Poin – Rabu (1/12)

Mengawali bulan Desember, rupiah berlanjut melemah di hadapan dolar AS pada hari ini, Rabu (1/12). Sementara, pergerakan mata uang Asia cenderung bervariasi terhadap dolar.

Dari luar negeri, pasar masih mencerna pernyataan ketua The Fed Jerome Powell. Ia mengatakan pada Selasa (30/11) bahwa The Fed akan membahas penyelesaian pengurangan pembelian aset yang lebih cepat dari perkiraan.

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi sebesar 0,37 persen secara bulanan pada November 2021. Sementara, inflasi secara tahun berjalan dan tahunan, masing-masing sebesar 1,3 persen dan 1,75 persen.

Realisasi inflasi ini merupakan yang tertinggi sepanjang 2021, baik secara bulanan dan tahunan.

Selain itu, data PMI Manufaktur di Indonesia masih berada di fase ekspansif selama tiga bulan berturut-turut, meskipun melambat. Sektor manufaktur melanjutkan pemulihan seiring penurunan kasus Covid-19, terutama varian Delta.

Purchasing Manager’s Index (PMI) sektor manufaktur Indonesia berada di level 53,9 pada November 2021. Angka ini lebih rendah dari bulan Oktober 2021, yakni 57,2.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 0.10 persen atau 14,5 poin ke posisi Rp 14.346,5 per dolar AS. Sepanjang hari ini rupiah bergerak di rentang 14.319,50 – 14.365,50.

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga loyo. Kurs Jisdor BI berada di level Rp 14.353 per dolar AS, melemah 0,23% dibandingkan sehari sebelumnya.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *