Mengawali pekan, rupiah tak berdaya di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Mayoritas mata uang Asia juga berada di bawah tekanan.
Isu prospek tapering Federal Reserve(bank sentral AS/The Fed) kembali mendapat perhatian pelaku pasar menjelang data inflasi AS yang akan dirilis besok. Ini yang membuat mata uang Asia tertekan.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot turun 50 poin atau 0.35 persen ke posisi Rp 14.252,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Senin (13/9).
Kurs Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) juga melemah hari ini. Sekarang berada di Rp 14.260 , turun 0,25 persen dibanding Jumat (10/9) di Rp 14.225 per dolar AS.
Hingga pukul 15.00 WIB, won Korea Selatan memimpin pelemahan mata uang Asia setelah ditutup anjlok 0,59 persen terhadap dolar AS. Disusul, baht Thailand yang lengser 0,41 persen.
Berikutnya, ringgit Malaysia turun 0,34 persen, dolar Taiwan tertekan 0,26 persen, peso Filipina dan rupee India melemah masing-masing 0,21 persen dan 0,15 persen.