Merosot 50 Poin di Akhir Pekan, Rupiah Spot Parkir ke Level Rp 14.452,5 per Dolar AS, Jumat (20/8)

Rupiah Spot Hari Ini

Rupiah berlanjut melemah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, terbebani oleh sentimen global dan domestik yang menghalangi kinerja mata uang Garuda.

Dari sisi global, dolar AS ditopang oleh ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS) berencana mengurangi stimulus (tapering) tahun ini. Bank sentral AS tersebut juga mengisyaratkan bahwa pengurangan pembelian oblogasi dapat dimulai segera setelah 2021.

Dari dalam negeri, pasar merespon negatif rilis data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) yang mengalami defisit walaupun ekonomi di kuartal II-2021 tumbuh 7,07 persen. Hal ini karena kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal II-2021 tidak bisa menopang kenaikan NPI. 

Bank Indonesia (BI) melaporkan, NPI pada kuartal II-2021 berada di posisi defisit US$ 400 juta. Capaian itu memburuk dibandingkan kuartal sebelumnya yang membukukan surplus mencapai US$ 4,06 miliar.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terdepresiasi 0.35 persen atau melemah 50 poin ke posisi Rp 14.452,5 per dolar AS pada penutupan perdagangan Jumat (20/8/2021), setelah bergerak di rentang 14.440,00 – 14.472,50.

Sementara itu, kurs Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) yang diterbitkan Bank Indonesia berada di posisi Rp 14.464 per dolar AS, melemah 0,35 persen dibandingkan dengan hari sebelumnya yang berada di Rp 14.414 per dolar AS. 

Rupiah spot menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia pada perdagangan kali ini. Hingga pukul 15.00 WIB, won Korea Selatan berada satu tingkat lebih baik dari rupiah setelah ditutup turun 0,27 persen, disusul rupee India yang melemah 0,24 persen terhadap USD.

Di sisi lain, peso Filipina menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah ditutup menguat 0,35 peren, diikuti yen Jepang yang naik 0,11 persen terhadap dolar AS.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *