Sukses membukukan reli 5 hari beruntun, rupiah makin perkasa pada perdagangan Kamis (13/4). Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia yang juga menguat terhadap dolar AS.
Sejumlah pengamat menuturkan, penguatan rupiah dan mata uang Asia lainnya didukung oleh data inflasi AS yang dirilis Rabu (12/4). Data tersebut menunjukkan angka di bawah ekspektasi, menumbuhkan ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS) di bulan Mei kemungkinan akan menjadi kenaikan yang terakhir.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat tajam 134,5 poin atau 0,90% ke level Rp 14.745,5 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga perkasa hari ini. Kini berada di level Rp 14.792 per dolar AS, menguat 0,50% dibandingkan posisi Rabu (12/4).
Hingga pukul 15:00 WIB, sebagian besar mata uang Asia terapresiasi terhadap dolar AS. Won Korea mencatat penguatan tertinggi yakni 1,15%. Disusul, dolar Singapura yang menguat 0,22%.
Berikutnya, rupee India menguat 0,21%. Ringgit Malaysia menguat 0,21%. Baht Thailand menguat 0,16%. Yen Jeang menguat 0,03%. Yuan China menguat 0,01% dan dolar Hong Kong menguat 0,003% terhadap dolar AS.