Greenback sempat menguat versus major currencies di awal perdagangan Senin (3/4), setelah melonjaknya harga minyak yang meningkatkan kekhawatiran inflasi. Ini dapat mendorong Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada pertemuan berikutnya.
Tapi kemudian Dolar AS berbalik melemah, di tengah kembalinya minat pasar terhadap aset berisiko.
Hingga pukul 23:15 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau melemah 0.43% di kisaran level 102.16.
Sementara itu, Institute for Supply Management (ISM) melaporkan hasil survei terbarunya pada hari ini di sesi New York, bahwa Purchasing Manager’s Index (PMI) AS di sektor manufaktur pada periode Maret 2023 terkontraksi dari 47.7 ke level 46.3, lebih kecil dari ekspektasi 47.5.
Ini merupakan kontraksi di bulan kelima dan berlanjutnya tren penurunan yang dimulai pada Juni 2022. PMI Manufaktur AS berada pada level terendah sejak Mei 2020, saat tercatat 43,5 persen.