Rupiah berhasil menguat pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (17/3), sejalan dengan pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia yang juga menguat terhadap dolar AS. Ini karena dampak negatif dari kolapsnya beberapa bank di AS yang mulai mereda.
Di sisi lain, dengan kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) dan dua bank AS lainnya, Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) diprediksi tidak akan agresif menaikkan suku bunga acuannya. Ini bisa menguntungkan aset berisiko, termasuk rupiah dan mata uang Asia.
Menurut perangkat FedWatch CME Group, pasar melihat kemungkinan sebesar 80% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin pada pekan depan. Sementara 20% sisanya memperkirakan The Fed tidak akan menaikkan suku bunga.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terapresiasi 44 poin atau 0,29% ke level Rp 15.345 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terapresiasi hari ini. Kurs Jisdor berada di posisi Rp 15.364 per dolar AS, menguat 0,35% jika dibandingkan dengan posisi Kamis (16/3).