Dolar AS terpantau melemah tipis versus major currencies di awal perdagangan sesi New York pada Senin (20/7). Meski begitu, USD masih berada di jalur penguatan bulanan untuk pertama kali sejak September 2022.
Hingga pukul 21:36 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya tercatat turun 0.03% di kisaran level 103.83.
Aktivitas perdagangan kemungkinan akan terbatas pada hari ini karena AS libur dalam rangka merayakan Hari Presiden (President’s Day), tetapi USD mendapat dukungan belakangan ini dari data-data yang menunjukkan bahwa negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini tetap tangguh meski di tengah ekspektasi kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed).
Perhatian investor untuk pekan ini beralih ke rilis notulen rapat bank The Fed yang dijadwalkan Kamis (23/2). Bank sentral itu mengurangi laju kenaikan suku bunga menjadi 25 basis poin pada rapat sebelumnya setelah menjalani satu tahun kenaikan yang lebih besar.
Dolar AS juga mendapat dukungan dari meningkatnya ketegangan geopolitik. Pasalnya, Beijing dan Washington berselisih soal isu-isu seputar dugaan balon mata-mata China dan potensi bantuan untuk Rusia. Sementara Korea Utara dilaporkan telah menembakkan tiga rudal balistik di lepas pantai timurnya pada hari ini.