Consumer Sentiment AS Membaik, Tapi Dolar Masih Tetap Lesu

Dolar masih tetap tidak bertenaga di awal perdagangan sesi New Yoek hari ini, Jumat (13/1), meskipun rilis data Consumer Sentiment AS mencatatkan angka yang melebihi perkiraan.

Pada perdagangan kemarin atau Kamis (12/1), Dolar AS lengser tajam setelah rilis data Consumer Price Index (CPI) periode Desember 2022 yang menunjukkan penurunan inflasi. Data tersebut memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan mengurangi laju kenaikan suku bunga acuannya.

Hingga pukul 22:52 WIB, Indeks Dolar AS yang mengukur kekuatan USD terhadap enam mata uang utama lainnya terpantau melemah tipis 0.01% di kisaran level 102.23.

INDEKS DOLAR AS – TIME FRAME DAILY

Universitas Michigan AS melaporkan hasil survei terbarunya pada hari ini, bahwa Consumer Sentimen dari Desember 2022 hingga Januari 2023 naik dari 59.7 ke level 64.6, melebihi ekspektasi 60.8.

Akan tetapi, pasar tidak bereaksi terhadap data tersebut. Indeks Dolar AS masih tetap berada di kisaran level terendah hampir 9 bulan.

Dolar AS telah melemah sejak akhir tahun lalu setelah Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) mengurangi kembali laju kenaikan suku bunga. Pelemahan Dolar meningkat pada hari Kamis setelah data rilis data inflasi AS.

Sejumlah analis berpendapat, data inflasi itu akan menandai penurunan lanjutan dari kebijakan moneter The Fed, setelah menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Desember. Sebelumnya, The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin empat kali berturut-turut tahun lalu.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *