Sempat menguat setelah rilis data inflasi AS yang melebihi ekspektasi, USD kemudian malah berbalik melemah di sesi New York hari ini, Kamis (13/10). Beberapa analis berpendapat, investor tampaknya telah memperkirakan naiknya inflasi AS pada periode September. Sehingga, momentum sesaat dari laju kenaikan Dolar justru dimanfaatkan untuk melakukan aksi ambil untung (profit taking).
Hingga pukul 22:12 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau melemah 0.35% di kisaran level 112.86.
Consumer Price Index (CPI) AS berbasis bulanan (month-over-month/MoM) pada bulan September naik dari 0.1% MoM ke angka 0.4% MoM, melebihi ekspektasi 0.2%.
CPI AS berbasis tahunan (year-over-year/YoY) mencatat angka 8.2% YoY, melebihi ekspektasi 8.1% YoY. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencatatkan angka 8.3% YoY, maka terjadi penurunan 0.1% di bulan September.
Inflasi inti atau Core CPI AS berbasis tahunan menunjukkan angka yang sama seperti bulan sebelumnya, yakni 0.6% YoY, melebihi ekspektasi 0.4% YoY.