Sentimen negatif yang memberatkan rupiah terus berlanjut pada hari ini, Senin (3/10). Sementara itu, mayoritas mata uang di kawasan Asia juga tak berdaya di hadapan dolar AS.
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, Indeks Harga Konsumen (IHK) pada bulan September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,17% secara bulanan alias month on month (MoM). Sedangkan secara tahunan, inflasi tercatat 5,95% secara tahunan alias year on year (YoY).
BPS mengungkapkan, peningkatan inflasi pada bulan September didorong oleh peningkatan harga bahan bakar minyak (BBM) dan transportasi. Hal ini masih berpotensi meningkatkan tekanan inflasi pada Oktober 2022.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 75,5 poin atau 0,50% ke level Rp 15.302,5 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga tertekan hari ini. Kurs Jisdor berada di posisi Rp 15.293 per dolar AS, melemah sekitar 0,40% jika dibandingkan posisi Jumat (30/9).
Hingga sore tadi (WIB), sebagian besar mata uang terpantau melemah terhadap dolar AS. Won Korea memimpin dengan pelemahan 0,68%, disusul rupee India yang melemah 0,60%, baht Thailand melemah 0,58%, pesso Filipina melemah 0,58%.