Tertekan Lagi, Rupiah Spot Melemah 13,5 Poin ke Level Rp 14.997 per Dolar AS

Rupiah masih berada di bawah tekanan di hadapan dolar AS hingga akhir perdagangan Rabu (21/9). Pergerakan rupiah ini sejalan dengan seluruh mata uang di kawasan Asia, menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS).

The Fed diperkirakan secara luas akan menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin (bps) ke level 3.25%. Tapi investor juga tengah bersiap mengantisipasi kenaikan 100 bps ke 3.50%, sehingga dolar AS masih bertahan tak jauh dari level tertinggi 2 dekade terhadap mata uang utama lainnya.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup terdepresiasi 13,5 poin atau 0,09% ke level Rp 14.997 per dolar AS.

Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga tak berdaya pada hari ini. Kurs Jisdor berada di Rp 15.011 per dolar AS, melemah 0,24% jika dibandingkan posisi Selasa (20/9).

Hingga pukul 15.00 WIB, peso Filipina menjadi mata uang yang terlemah terhadap dolar AS di Asia setelah ditutup merosot 0,87%. Diikuti, yuan China yang turun 0,48%.

Berikutnya, won Korea Selatan dan baht Thailand sama-sama terdepresiasi 0,41%. Dolar Taiwan ditutup turun 0,3%. Berikutnya, dolar Singapura tertekan 0,26% serta rupee India melemah 0,21%. Disusul, ringgit Malaysia yang melemah 0,09% terhadap dolar AS.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *