Dolar Cetak Rekor Baru Tertinggi 20 Tahun, Euro Terbebani Krisis Energi

Dolar AS kembali mencetak rekor baru yang tertinggi dalam 2 dekade terakhir pada perdagangan hari ini, Senin (5/9). Sementara, Euro merosot ke titik terendah 2002 setelah Rusia menghentikan pasokan gas ke Eropa yang meningkatkan kekhawatiran atas krisis energi saat musim dingin yang makin dekat.

Hingga pukul 21:16 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau menguat 0.23% di kisaran level 109.86. Di saat bersamaan, EUR/USD turun 0.27% di posisi 0.9926.

Indeks Dolar AS (Time Frame DAILY)

Dolar AS menguat belakangan ini di tengah ekspektasi bahwa Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) akan melanjutkan pengetatan moneter yang agresif, utamanya setelah rilis data NFP pada Jumat (2/9) yang lebih baik dari perkiraan .

Futures Market memperkirakan peluang lebih dari 50% bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 75 basis poin dalam rapat/pertemuan September.

Tapi, pendorong utama pergerakan Indeks Dolar AS hari ini adalah berlanjutnya pelemahan Euro. Seperti diketahui, Euro adalah mata uang utama yang memiliki bobot lebih dari 50% terhadap Indeks Dolar AS.

EUR/USD merosot setelah Rusia memutuskan untuk menghentikan pasokan gas ke Eropa tanpa batas waktu. Hal ini memicu kekhawatiran atas krisis energi ketika Eropa memasuki musim dingin yang sudah makin dekat.

Perusahaan energi Rusia Gazprom mengumumkan rencananya pada Jumat pekan lalu untuk menutup pipa Nord Stream ke Jerman, beberapa jam setelah para Menteri Keuangan G-7 menyepakati perlunya memberlakukan pembatasan harga pada ekspor minyak Rusia.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *