IHSG Terkapar 117 Poin; Net Sell Investor Asing Rp 8 Triliun dalam Sebulan Terakhir

Tren negatif terus berlanjut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok tajam pada perdagangan di akhir pekan ini, sejalan dengan pelemahan mayoritas pasar saham di Asia.

Para pengamat domestik menilai, data inflasi Indonesia yang diumumkan hari ini menjadi salah satu faktor yang membebani kinerja indeks saham.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, inflasi Juni tercatat sebesar 0,61% secara bulanan (month on month/mom), dan secara tahunan 4,35% year on year (yoy). 

Inflasi ini meningkat dibandingkan bulan Mei 2022 yang sebesar 0,40% mom dan secara tahunan 3,35% yoy. Tak hanya itu, inflasi pada bulan Juni 2022 ini merupakan yang tertinggi sejak Juni 2017, yang saat itu berada di level 4,37% yoy

IHSG turun 117,15 poin atau 1,70% ke level 6.794.328 pada akhir perdagangan Jumat (1/7), setelah seharian bergerak di zona merah di rentang 6.777.317 – 6.940.980. Sehingga, dalam sepekan IHSG tercatat turun 3,53%.

Seluruh indeks sektoral tertekan di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini. Sektor yang turun paling dalam adalah sektor transportasi (-4,31%). Diikuti, sektor perindustrian (-3,02%) dan sektor barang baku (-2,99%).

Total volume perdagangan di BEI hari Jumat mencapai 17,62 miliar dengan total nilai transaksi Rp 10,72 triliun. Sebanyak 435 saham melemah, 123 menguat dan 133 saham jalan di tempat. Kapitalisasi pasar turun menjadi Rp 8.914,1 triliun.

Di antara saham-saham yang melemah, PT Bank Jago Tbk. (ARTO) melemah 6,83 persen atau 625 poin ke level 8.525 per saham. Selanjutnya, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk. (AYLS) mengalami pelemahan paling dalam 6,86 persen ke level 163 per saham.

IHSG mengalami penurunan sebanyak 3,87% selama bulan Juni 2022. Penurunan ini diiringi dengan net sell investor asing sebesar Rp 8,13 triliun dalam sebulan terakhir di seluruh pasar.

Berikut di bawah ini adalah 10 saham dengan net sell investor asing terbesar selama bulan Juni 2022:

1. TLKM Rp 7,19 triliun
2. BBCA Rp 1,7 triliun
3. BBRI Rp 1,5 triliun
4. MDKA Rp 1,1 triliun
5. BBNI Rp 652,4 miliar
6. ITMG Rp 383,4 miliar
7. AKRA Rp 303,6 miliar
8. ANTM Rp 297,3 miliar
9. ACES Rp 236,5 miliar
10. INTP Rp 213,3 miliar

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *