Rupiah terpuruk lagi pada hari ini, Rabu (22/6), setelah menguat kemarin. Sementara itu, mayoritas mata uang Asia juga tertekan di hadapan dolar AS, di tengah ketidakpastian global dan tingginya inflasi. Termasuk, tertekan oleh pengetatan moneter Federal Reserve yang agresif.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 50 poin atau 0,34% ke level Rp 14.862,5 per dolar AS. Ini adalah level yang terburuk sejak Oktober 2020.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga tak berdaya lagi pada hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.860 per dolar AS, menguat 0,38% dibandingkan Selasa (21/6). Ini merupakan level yang terburuk sejak 5 Oktober 2020.
Hingga pukul 15.00 WIB, hampir seluruh mata uang di Asia kompak melemah terhadap dolar AS. Hanya yen Jepang yang masih bertahan di zona hijau setelah menguat 0,25%. Yuan China menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah anjlok 0,47%. Disusul baht Thailand yang merosot 0,44%.