Rupiah anjlok tajam terhadap dolar AS hari ini, Senin (13/6), menyusul data inflasi AS pada Jumat (10/6) yang naik melebihi perkiraan. Seluruh mata uang Asia kompak melemah di hadapan dolar AS yang mendominasi perdagangan pada hari ini.
Sejumlah analis mengatakan, sentimen eksternal masih akan jadi faktor utama yang membebani rupiah untuk perdagangan besok. Pelaku pasar cenderung makin berspekulasi bahwa Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps). Bahkan, ada yang memperkirakan hingga 75 bps pada FOMC meeting pekan ini.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup melemah 129 poin atau 0,89% ke level Rp 14.682 per dolar AS.
Kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) juga terkapar hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.672 per dolar AS, melemah 0,71% dari posisi Jumat (10/6).
Hingga pukul 15:00 WIB, won Korea memimpin pelemahan mata uang Asia terhadap dolar AS dengan pelemahan 1,22%. Disusul rupiah. Berikutnya, pesso Filipina melemah 0,59%, dolar Taiwan melemah 0,57% dan yuan China melemah 0,42%.