Rupiah berhasil menguat di hadapan dolar AS pada hari ini. Tetapi penguatannya masih belum mampu menutup kerugian yang tajam kemarin. Sementara itu, mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi terhadap dolar, menjelang data inflasi AS yang akan dirilis malam nanti.
Data inflasi AS menjadi fokus pasar pada akhir pekan ini. Sebagian investor memperkirakan data tersebut akan menunjukkan bahwa inflasi AS mulai mendingin. Hal itu akan memberikan kepastian bahwa inflasi yang telah mencapai puncak tertingginya.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terapresiasi 13,5 poin atau 0,09% ke level Rp 14.553 per dolar AS.
Berbanding terbalik dengan rupiah spot, kurs referensi Jisdor (Jakarta Interbank Spot Dollar Rate) Bank Indonesia (BI) malah lesu hari ini. Kurs Jisdor berada di level Rp 14.569 per dolar AS, melemah 0,10% dari posisi Kamis (9/6).
Hingga pukul 15:00 WIB, yen Jepang mencetak penguatan terbesar terhadap dolar AS, yakni 0,53%. Disusul, dolar Singapura yang terapresiasi 0,19% dan yuan China yang menguat 0,08%.
Di sisi lain, won Korea memimpin pelemahan dengan penurunan 0,91% terhadap dolar AS. Disusul, baht Thailand yang juga melemah 0,47% dan ringgit Malaysia yang terdepresiasi 0,16%.