Dolar AS Stabil Jelang Putusan ECB

Dolar AS sejauh ini masih bergerak cukup stabil di sesi New York, Rabu (8/6), menjelang putusan kebijakan European Central Bank (bank sentral Uni Eropa/ECB) yang dijadwalkan besok. Sementara itu, sentimen terhadap aset berisiko (risk appetite) cenderung tertekan karena bank sentral global memperketat kebijakan moneter sehingga ada risiko bisa membebani pertumbuhan ekonomi global.

Hingga pukul 21:27 WIB, Indeks Dolar AS yang mewakili kekuatan USD terhadap beberapa mata uang utama lainnya terpantau melemah tipis 0.01% di kisaran level 102.32.

Indeks Dolar AS (Time Frame DAILY)

Bank-bank sentral di seluruh dunia tampaknya akan merespons kenaikan inflasi global dengan pengetatan kebijakan moneter, yang sempat sangat longgar pasca pandemi COVID-19.

Laporan terbaru menyebutkan, bank sentral India telah menaikkan suku bunga acuan untuk bulan kedua berturut-turut sebesar 50 basis poin menjadi 4,90%. Langkah ini mengikuti kebijakan Reserve Bank of Australia (bank sentral Australia/RBA) yang menaikkan suku bunga pada Selasa (7/6).

Sementara itu, Federal Reserve (bank sentral AS/The Fed) diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin pada pekan depan. Sedangkan, ECB diperkirakan akan meletakkan dasar bagi kenaikan suku bunga bulan depan.

Hal tersebut berdampak pada prospek ekonomi global. Bank Dunia (World Bank) telah menurunkan perkiraan pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,9% dari prediksi Januari sebesar 4,1%, akibat dari melonjaknya harga komoditas, gangguan pasokan, dan langkah bank-bank sentral menaikkan tingkat suku bunga.

Pengecualian yang jelas adalah Bank of Japan (bank sentral Jepang/BOJ) yang tidak memberikan indikasi untuk menghentikan kebijakan moneter ultra longgarnya. Ini setelah Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda baru-baru ini menegaskan kembali bahwa tidak ada rencana pengetatan yang sedang dibahas.

Tinggalkan komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *