Melanjutkan reli dua hari beruntun sebelumnya, Dolar AS masih berupaya mempertahankan penguatannya pada hari ini, Selasa (7/6). Sementara itu, pasangan mata uang USD/JPY berhasil mencetak level tertinggi 2 dekade, menyusul naiknya imbal hasil Treasury AS.
Hingga pukul 21:17 WIB, Indeks Dolar AS yang mengukur kinerja USD terhadap sejumlah mata uang utama lainnya terpantau menguat 0.21% di kisaran level 102.63.
Di saat bersamaan, USD/JPY tercatat menguat 0.55% di kisaran 132.59, setelah melesat menyentuh area 133.00 yang merupakan level tertinggi dalam 20 tahun terakhir.
Yen Jepang melemah tajam terhadap Dolar, sehari setelah gubernur BOJ (Bank of Japan) Haruhiko Kuroda menegaskan kembali komitmennya terhadap stimulus moneter yang kuat.
Analis Morgan Stanley, James Lord, mengatakan: “Bank sentral utama lainnya cenderung hawkish. Sedangkan BOJ tidak. Itu sebabnya Yen melemah. Tapi saya pikir, agar langkah BOJ menjadi kredibel dan berhasil, perlu dikoordinasikan dengan sikap yang konsisten terhadap kebijakan moneternya.”
Sementara, investor saat ini sedang menanti pengumuman hasil rapat kebijakan moneter European Central Bank (ECB) yang dijadwalkan Kamis (9/6) pekan ini. Pasar mengharapkan ECB mempersiapkan landasan bagi kenaikan suku bunga pada rapat/pertemuan berikutnya di bulan Juli.